Salma Dinar adalah distributor Dinar, Dirham dan Emas batangan produksi ANTAM. Hubungi kami & SentraDinar untuk mengikuti PROGRAM KHUSUS CICIL DINAR & EMAS BATANGAN - FLAT RATE, KERJASAMA DENGAN BANK SYARIAH MANDIRI
GOLD PRICE IS IN YOUR HAND!!
Unduh gratis aplikasi pemantau harga emas kami, untuk pengguna BlackBerry klik http://www.salmadinar.com/ota dan pengguna Android klik http://www.salmadinar.com/android langsung dari device Anda
24hr Gold Dinar Chart
Rabu, 03 Juni 2009
Berlian Perut Bumi
Assalamualaikum
Belakangan ini angka pemirsa televisi mendadak meningkat tajam, hal ini disebabkan oleh berhasilnya media tersebut dalam mengemas dan menayangkan dua berita terhangat saat ini.Mungkin anda sendiri sudah mengerti maksud saya.Berita hangat tersebut melibatkan kedaulatan dua negara loh yaitu Indonesia dan Malaysia, tentunya dalam porsi dan skala yang berbeda.
Berita pertama adalah tentang Manohara yang tidak akan saya ulas disini silahkan mengulasnya sendiri namun berita kedualah yang sebaiknya bisa kita ambil pelajaran darinya karena terkait dengan harkat hidup masyarakat Indonesia yaitu mengenai Blok Ambalat.
Seperti kita ketahui bersama Ambalat jelas-jelas masuk kedalam perairan Indonesia dan merupakan blok laut seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak pada laut Sulawesi atau yang kita kenal dengan Selat Makassar.Namun terhitung sejak awal tahun ini saja telah terjadi hampir sepuluh kali pelanggaran yang dilakukan kapal-kapal perang Malaysia dengan melanggar batas wilayah perairan Indonesia tersebut.
Tahukah anda apa yang melatar belakangi sengketa blok Ambalat ini ?..
Berlian Perut Bumi, Ya benar dua blok tersebut sebagai blok ND6 dan ND7 yang diklaim Malaysia sebagai wilayah laut mereka mengandung asset besar berupa 65 juta barel minyak dan 352 miliar kaki kubik gas bumi yang saat ini berharga selangit dan terus melangit.
Yang lebih mengagetkan bahwa potensial asset yang dimiliki bangsa Indonesia ini sudah terlantar sekian lama yaitu 20 tahun setelah diidentifikasi tepatnya.Karena menurut data sejak tahun 1990 kontrak terhadap Blok Ambalat telah terjadi antara Negara Indonesia dengan dua konsorsium Energi Raksasa ENI Italia dan Chevron.Maka asset yang telah lama terbengkalai inilah yang menjadi alasan Malaysia untuk membuat peta batas negara sepihak dan mengetes kedaulatan batas wilayah Indonesia.
Di sisi lain tepatnya hari ini Pemerintah mulai was-was terhadap adanya kenaikan harga minyak dunia yang hampir menembus level US$ 70 per barel, yang akan memberikan dampak tidak pada APBN 2009 saja namun yang lebih menyedihkan adalah jika harga minyak dunia terus melambung maka masyarakat pada umumnya lah yang akan merasakan dampak kenaikan harga kebutuhan pokok yang berkorelasi langsung terhadap harga minyak dunia.
Jika saja saat ini kedua blok yang diklaim sepihak oleh Malaysia tersebut sudah berproduksi dibawah wewenang Indonesia, maka profit yang dihasilkannya akan dapat meringankan kondisi ekonomi Indonesia saat ini jika disalurkan dengan cara yang tepat tentunya denga mengacu ke UUD 1945 yaitu semua kekayaan alam yang dimiliki Indonesia harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan Rakyat banyak.
Pemerintah sebaiknya jangan lengah mengenai hal-hal yang menyangkut asset negara yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan Rakyat apalagi terkait dengan batas wilayah dan kedaulatan Bangsa Indonesia.Karena kita yakini bersama masihlah sangat banyak potensi kekayaan alam Indonesia baik yang sudah diidentifikasi maupun belum teridentifikasi.
Semoga Manfaat
Wass
-dirhamsyah-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment