Salma Dinar adalah distributor Dinar, Dirham dan Emas batangan produksi ANTAM. Hubungi kami & SentraDinar untuk mengikuti PROGRAM KHUSUS CICIL DINAR & EMAS BATANGAN - FLAT RATE, KERJASAMA DENGAN BANK SYARIAH MANDIRI
GOLD PRICE IS IN YOUR HAND!!
Unduh gratis aplikasi pemantau harga emas kami, untuk pengguna BlackBerry klik http://www.salmadinar.com/ota dan pengguna Android klik http://www.salmadinar.com/android langsung dari device Anda
24hr Gold Dinar Chart
Rabu, 30 Desember 2009
RENUNGAN AKHIR 2009 --> "2010 - WELCOME TO THE NEW NORMAL"
Assalamualaikum Wrwb
Pada sebuah kesempatan menghadiri sebuah konferensi internasional tentang teknologi bergerak beberapa waktu lalu, kami diperkenalkan sebuah istilah NEW NORMAL oleh seorang pembicara dari negara tetangga.
Isitilah “NEW NORMAL” ini sebetulnya tidak terlalu baru, beberapa yang lain telah menggunakannya dalam konteks bisnis dan pemasaran dalam memandang situasi dunia yang makin carut marut, seperti “THE UNCERTAINTY IS THE NEW NORMALITY” atau “CHAOS IS THE NORMALITY”.
Yang menarik bagi dari paparan pembicara pada konferensi itu adalah gambaran generik dari situasi NEW NORMAL, dan bagaimana respon kita hingga tingkat individu, tidak hanya level organisasi / perusahaan dalam menghadapi beragam situasi baru tersebut.
Digambarkan bahwa dalam kondisi NEW NORMAL di 2010, ekonomi dunia tidak menghadapi depresi maupun resesi, melainkan ‘kompresi’. Berbagai praktek dalam ekonomi mengalami ‘reset’, kembali ke situasi asal dimana ekonomi dibangun berdasar ‘actual value’.
Ini dampak normal dari meledaknya ‘bubble economy’ yang dibangun bukan dengan fundamental ekonomi riil yang berkeadilan. Dan kita juga sama tahu, korban dari situasi ini adalah masyarakat ‘ekonomi maju’ yang tinggal di barat.
Di barat, orang kembali harus hemat, setelah pola konsumsi bermewah-mewah. Orang terpaksa berbelanja dengan uang tunai dan kekayaan yang dipunya, bukan dengan kartu kredit yang artinya berhutang (meski beberapa pengamat menilai ini terlambat, di 2010 diperkirakan akan terjadi kemacetan hutang baru akibat tunggakan kartu kredit secara besar-besaran di US)
Dunia mencari keseimbangan baru setelah muak dengan penindasan ekonomi a la Amerika. Euro terus menguat, bahkan di Timur Tengah dan Amerika Latin mulai muncul semangat regionalisme dan mengeluarkan ancaman penakar minyak bukan lagi USD.
Orang mulai harus secara hati-hati merencanakan kebutuhan financial dan kesehatannya di masa mendatang, dan makin merasa bahwa masa depannya ada di tangannya sendiri. Termasuk dalam hal ini berinvestasi di sector yang riil dan menabung dalam bentuk yang paling aman dan terjamin.
Untuk yang terakhir ini kita telah tahu jawabannya. Kita punya penyimpan nilai yang teruji tetap kuat sepanjang waktu. Dinar Emas namanya.
Hanya Dinar yang berbahan intrinsik emas inilah penyimpan nilai yang riil, dan karena tetap nilainya sepanjang waktu (atau makin tinggi jika dikomparasikan dengan uang kertas) maka ia yang bisa digunakan untuk menyelamatkan kehancuran harta hasil jerih payah kita dan untuk merencanakan keuangan jangka panjang.
Menyambut 2010, kami akan mengeluarkan lagi satu tulisan singkat yang sebetulnya adalah rangkuman poin penting dari berbagai tulisan sepanjang 2009.
Harapan kami, ini menjadi pegangan dalam pengelolaan keuangan kita di 2010 makin menguatkan keyakinan tentang kebenaran uang yang hakiki dan Allah jamin supply dan nilainya, yaitu Dinar Emas.
Insha Allah kami akan kirimkan tulisan ini besok, di hari pertama tahun 2010.
Allahua’lam
Wassalam
SalmaDinar - Agen dan Konsultan Keuangan Berbasis Dinar Emas
(www.salmadinar.com)
member of GeraiDinar network (www.geraidinar.com)
Minggu, 13 Desember 2009
Q & A : DINAR ATAU EMAS ?
Assalamualaikum
Q : Saya teh bingung bagaimana memutuskan investasi yang cocok. Teman-teman di kantor banyak menyarankan saya menabung dengan memiliki Dinar, karena sudah banyak yang mencoba dan senang. Tapi menurut orang rumah sebaiknya emas saja. Bagaimana ini ? Terus mana yang lebih mudah diperjualbelikan, dinar atau emas ?
A : Pertama perlu dijelaskan, emas disini yang dimaksud emas batangan atau emas perhiasan ? Meski jawabannya tidak terlalu berpengaruh, masing-masing sedikit memiliki kekuatan dan kelemahan. Emas batangan, emas perhiasan, maupun Dinar (emas) unsur utamanya adalah emas itu sendiri. Ketiganya adalah emas, dengan bentuk, ukuran dan kemasan berbeda.
Emas adalah logam mulia yang Allah ciptakan tetap langka, cukup – tak kurang dan tak berlebihan, ketersediaannya seimbang dan bertumbuh seiring jumlah populasi manusia yaitu sekitar 1,3 – 1,5% per tahun. Emas juga menjadi lambang kemakmuran dan kemuliaan mulai jaman Firaun, Romawi, Majapahit hingga Orde Baru. Emas adalah penyimpan dan pelindung nilai, dari dulu hingga sekarang. Mengapa jadi lebih mahal dari tahun ke tahun ? Mengapa 20 tahun yang lalu 1 gram emas berharga Rp 21.000 dan sekarang Rp 370.000 ? Semua karena mata uang kita yang terus melemah daya belinya (terhadap emas).
Nah, sekarang mana yang paling baik, emas batangan, emas perhiasan, atau Dinar emas ?
Untuk memberikan penjelasan, kami ingin menggunakan analogi yaitu kayu : pohon, kusen dan pintu kayu, semuanya berunsur kayu.
Analogi ini penting untuk mendapatkan jawaban Anda yang kedua yaitu mana yang paling mudah diperjuabelikan.
Pohon adalah kayu dengan beragam jenis, tinggi, diameter dan berat.
Demikian juga kayu papan. Beragam ukuran dan motifnya. Bahkan ada yang berukir, tebal dan tipis, berbentuk bulat maupun pipih, dengan potongan melintang atau membujur, dan lainnya. Tapi ragam dan jenisnya tak terlampau banyak lagi, sebanyak ragam batang pohon tadi.
Lalu satu lagi pintu kayu. Bahannya kayu, dengan ukuran yang hampir seragam. Jikalau ada bedanya hanya 1 – 2 standar ukuran. Meskipun jenis kayunya bisa saja beda, ukurannya standar.
Sesuatu yang standar ukurannya dan dipergunakan banyak orang, tentu lebih mudah diperjual-belikan. Mengapa ? Karena sesuatu yang standar bisa mempertemukan kebutuhan dan penawaran dengan mudah.
Dalam hal kayu, yang paling mudah diperjual belikan tentu pintu kayu. Bahkan dengan melakukan panggilan telpon dan menyebut spesifikasi pintu (bahan, model, ukuran), pintu kayu bisa segera dikirim ke rumah. Pintu kayu adalah produk yang diperjualbelikan pada tingkat konsumen dengan mudah. Demikian pula ban motor (dibanding gulungan karet), dan genteng (dibanding segunduk tanah liat).
Bahkan pintu kayu banyak diperjualbelikan di hypermarket dan mall-mall khusus bahan bangunan.
Kembali ke emas, mana yang paling mudah diperjualbelikan ? Batangan, perhiasan, ataukah Dinar ?
Tentu Dinar jawabannya.
Selain ukuran dan kadarnya standar tidak hanya nasional tapi juga di seluruh dunia (mengikut standar khalifah Umar ’Ibn Khattab RA, yaitu emas 22 Karrat dengan berat 4,25 gram), Dinar juga diperjual-belikan dengan harga yang standar dan sangat transparan. Selisih nilai jual – belinya tetap, yaitu 4%, sehingga memberikan kepastian yang lebih tinggi. Sementara emas batangan selisihnya antara 4 s.d 12% tergantung satuan batangannya. Demikian juga emas perhiasan, selisihnya bisa 10% dan berbeda pula dari toko satu dan yang lainnya.
Nilai tambah lain dari Dinar adalah dapat ditransaksikan langsung dengan sesama pengguna. Itu karena harga yang standar dan transparan tadi. Bahkan Dinar bisa dilepas di ’kurs tengah’ yaitu 2% dibawah harga jual saat itu ke pengguna yang lain. Si penjual untung karena harga lebih tinggi 2% dari harga agen, si pembeli untung karena harga lebih rendah 2% dari harga agen. Disinilah pula indahnya transaksi Dinar, sesama kita saling membantu dan membahagiakan.
Jadi, Dinar emas (bukan Dinar mata uang sebuah negara di teluk yang bahannya kertas, sama dengan mata uang lain), adalah emas. Kandungannya emas. Dinar emas juga lebih mudah diperjualbelikan, digunakan untuk transaksi, dijadikan mahar, bahkan jadi standar hitungan kekayaan dan zakat, melebihi manfaat emas dalam bentuk lain.
Wallahua'lam bisshawab
Wassalam
Sabtu, 05 Desember 2009
Apakah Sekarang Saat yang Tepat Membeli Dinar ?? WAIT !! Luruskan Niat Dulu....
Assalamualaikum
Hari-hari terakhir ini kami sering mendapat pertanyaan "Apakah sekarang adalah saat yang tepat untuk membeli Dinar dan di waktu mendatang seberapa tinggi naiknya ?".
Untuk pertanyaan ini, jawaban kami tidak bisa pendek, musti rada muter-muter.
Bukan saja karena akal kami yang dhaif dan ilmu tentang masa depan hanya milik Allah SWT - Al 'Aliim, namun juga ada hal mendasar (atau cara pandang) dalam investasi Dinar yang perlu kami sampaikan sebagai bagian dari edukasi kepada investor.
Sejak awal kami telah menginformasikan bahwa kita perlu ‘niat yang lurus’ sebelum memutuskan berhijrah ke Dinar.
1.Jika niat kita adalah investasi jangka pendek dengan berharap adanya selisih nilai jual dan beli, maka bersiaplah rugi. Kita akan sibuk mengamati harga sebelum membeli, kemudian setelah memiliki Dinar, kita amati pergerakan grafik harga untuk memilih waktu untuk menjualnya. Dinar yg berbasis emas adalah ‘komoditas langit’, hampir tak ada analis yg bisa memberikan rekomendasi fluktuasinya dalam jangka pendek. Analisis yg muncul dan rada 'shahih' adalah trend semesteran dan tahunan. Selain itu, ada mekanisme ‘selisih 4%’ antara nilai jual dan beli sehingga kita tak bisa spekulatif. Mekanisme ini memang dibuat untuk membatasi ruang spekulan. Sekali lagi, jika niatnya mencari keuntungan jangka pendek, sangat besar Anda akan rugi.
2. Jika kita berniat hijrah ke Dinar untuk investasi jangka menengah dan panjang (minimal 6 bulan), maka insha Allah kita akan ‘untung’. Sandaran kita adalah bukti kauniyah selama ribuan tahun bahwa 1 keping dinar selalu tetap nilainya (seharga seekor kambing), atau dengan kacamata capital atau asset, harga Dinar terus naik atau makin mahal jika dibeli dengan Dollar dengan Rupiah. Dengan bukti statistic juga jelas, rata-rata 31% kenaikan per tahun (meskipun saya sendiri lebih suka menggunakan angka moderat agar tak terlihat ‘over sell’ yaitu 20%, angka yang sudah sangat jauh dibanding bagi hasil deposito atau tabungan yang rata2 8%, dan jauh pula dibanding inflasi yang saat ini 6%).
Sebagai 'suplemen', paling saya paling bisa memberikan gambaran kondisi global secara sekilas, misal tekanan global terhadap US Dollar (yg memberi efek ungkit terhadap harga emas), makin runtuhnya kepercayaan pada sektor finansial paska kasus gagal bayarnya Dubai World, berkurangnya kendali badan besar dunia IMF terhadap emas paska penjualan cadangan emasnya secara besar2an kepada India, Mauritius dan Sri Lanka, serta Freeport yg akan berkurang produksi emasnya sebanyak 30% pada tahun 2010.
Selebihnya, tidak ada kata ‘waktu yang tepat’ dalam investasi Dinar...atau istilah finansialnya "buy" atau "inside"...
Jadi jika boleh disimpulkan :
- makin lama rencana investasi kita (diatas 6 bulan, mungkin utk pendidikan anak, dana pensiun, haji, dll), makin tidak ada kata terlambat untuk hijrah
- kalau berencana cari gain, jelas sebaiknya dialirkan ke sektor riil (dijadikan modal usaha sendiri atau disertakan dalam kepemilikan usaha).
- kalau Anda punya dana lebih, tapi dalam 6 bulan ke depan akan digunakan mgkn utk keperluan pribadi dan keluarga, sebaiknya ditabung saja shg sewaktu2 bisa diambil ketika perlu. Allahua’lam
Semoga bermanfaat.
Wassalam
Rabu, 02 Desember 2009
KOMPOSISI INVESTASI YANG PAS dan MENGUNTUNGKAN
Ada ungkapan ”Jika Anda gagal dalam merencanakan, berarti Anda merencanakan kegagalan”.
Karena itulah hasil jerih payah kita perlu direncanakan dengan baik agar membawa hasil baik bagi kita dan keluarga. Perencanaan ini adalah bagian dari ikhtiar untuk melindungi dan mengembangkan hasil dari jerih payah tersebut.
Setelah kita mengenal karakteristik dan manfaat Dinar, bagaimana kaidah sederhana dalam mengelola investasi kita dengan komponen Dinar di dalamnya ?
Dengan menimbang fakta sebagai berikut :
1. Untuk asuransi skenario hasilnya adalah 12%
2. Untuk deposito bagi hasil ada pada angka rata-rata 8%.
3. Untuk Dinar diambil rata-rata appresiasi nilai emas per tahun dari statistik 40 tahun Kitco, yaitu pada angka 31%/tahun.
Maka saran diversifikasi investasi adalah sebagai berikut :
1). Untuk proteksi jika terjadi sesuatu terhadap diri, belilah produk asuransi Term-Life dari perusahaan asuransi yang terkenal/ bonafide
2). Untuk keperluan dana jangka pendek, kurang dari enam bulan –gunakan produk-produk perbankan seperti deposito dan tabungan dari bank-bank nasional terbaik.
3). Untuk investasi jangka menengah hingga panjang (diatas 6 bulan), gunakan Dinar dan usaha-usaha sektor riil yang produktif dan barakah
Gampangnya, untuk mendisiplinkan pola investasi, ada tiga hal yang perlu dilakukan :
1). Tidak menaruh dana investasi di asuransi (kecuali hanya premi untuk Term-Life saja).
2). Tidak menaruh dana investasi jangka panjang (lebih dari 6 bulan) di deposito, tabungan dan sejenisnya.
3). Tidak menaruh dana untuk kebutuhan jangka pendek (kurang dari 6 bulan) di Dinar.
Semoga bermanfaat.
Wassalam
Langganan:
Postingan (Atom)