Salma Dinar adalah distributor Dinar, Dirham dan Emas batangan produksi ANTAM. Hubungi kami & SentraDinar untuk mengikuti PROGRAM KHUSUS CICIL DINAR & EMAS BATANGAN - FLAT RATE, KERJASAMA DENGAN BANK SYARIAH MANDIRI
GOLD PRICE IS IN YOUR HAND!!
Unduh gratis aplikasi pemantau harga emas kami, untuk pengguna BlackBerry klik http://www.salmadinar.com/ota dan pengguna Android klik http://www.salmadinar.com/android langsung dari device Anda
24hr Gold Dinar Chart
Rabu, 30 Desember 2009
RENUNGAN AKHIR 2009 --> "2010 - WELCOME TO THE NEW NORMAL"
Assalamualaikum Wrwb
Pada sebuah kesempatan menghadiri sebuah konferensi internasional tentang teknologi bergerak beberapa waktu lalu, kami diperkenalkan sebuah istilah NEW NORMAL oleh seorang pembicara dari negara tetangga.
Isitilah “NEW NORMAL” ini sebetulnya tidak terlalu baru, beberapa yang lain telah menggunakannya dalam konteks bisnis dan pemasaran dalam memandang situasi dunia yang makin carut marut, seperti “THE UNCERTAINTY IS THE NEW NORMALITY” atau “CHAOS IS THE NORMALITY”.
Yang menarik bagi dari paparan pembicara pada konferensi itu adalah gambaran generik dari situasi NEW NORMAL, dan bagaimana respon kita hingga tingkat individu, tidak hanya level organisasi / perusahaan dalam menghadapi beragam situasi baru tersebut.
Digambarkan bahwa dalam kondisi NEW NORMAL di 2010, ekonomi dunia tidak menghadapi depresi maupun resesi, melainkan ‘kompresi’. Berbagai praktek dalam ekonomi mengalami ‘reset’, kembali ke situasi asal dimana ekonomi dibangun berdasar ‘actual value’.
Ini dampak normal dari meledaknya ‘bubble economy’ yang dibangun bukan dengan fundamental ekonomi riil yang berkeadilan. Dan kita juga sama tahu, korban dari situasi ini adalah masyarakat ‘ekonomi maju’ yang tinggal di barat.
Di barat, orang kembali harus hemat, setelah pola konsumsi bermewah-mewah. Orang terpaksa berbelanja dengan uang tunai dan kekayaan yang dipunya, bukan dengan kartu kredit yang artinya berhutang (meski beberapa pengamat menilai ini terlambat, di 2010 diperkirakan akan terjadi kemacetan hutang baru akibat tunggakan kartu kredit secara besar-besaran di US)
Dunia mencari keseimbangan baru setelah muak dengan penindasan ekonomi a la Amerika. Euro terus menguat, bahkan di Timur Tengah dan Amerika Latin mulai muncul semangat regionalisme dan mengeluarkan ancaman penakar minyak bukan lagi USD.
Orang mulai harus secara hati-hati merencanakan kebutuhan financial dan kesehatannya di masa mendatang, dan makin merasa bahwa masa depannya ada di tangannya sendiri. Termasuk dalam hal ini berinvestasi di sector yang riil dan menabung dalam bentuk yang paling aman dan terjamin.
Untuk yang terakhir ini kita telah tahu jawabannya. Kita punya penyimpan nilai yang teruji tetap kuat sepanjang waktu. Dinar Emas namanya.
Hanya Dinar yang berbahan intrinsik emas inilah penyimpan nilai yang riil, dan karena tetap nilainya sepanjang waktu (atau makin tinggi jika dikomparasikan dengan uang kertas) maka ia yang bisa digunakan untuk menyelamatkan kehancuran harta hasil jerih payah kita dan untuk merencanakan keuangan jangka panjang.
Menyambut 2010, kami akan mengeluarkan lagi satu tulisan singkat yang sebetulnya adalah rangkuman poin penting dari berbagai tulisan sepanjang 2009.
Harapan kami, ini menjadi pegangan dalam pengelolaan keuangan kita di 2010 makin menguatkan keyakinan tentang kebenaran uang yang hakiki dan Allah jamin supply dan nilainya, yaitu Dinar Emas.
Insha Allah kami akan kirimkan tulisan ini besok, di hari pertama tahun 2010.
Allahua’lam
Wassalam
SalmaDinar - Agen dan Konsultan Keuangan Berbasis Dinar Emas
(www.salmadinar.com)
member of GeraiDinar network (www.geraidinar.com)
Minggu, 13 Desember 2009
Q & A : DINAR ATAU EMAS ?
Assalamualaikum
Q : Saya teh bingung bagaimana memutuskan investasi yang cocok. Teman-teman di kantor banyak menyarankan saya menabung dengan memiliki Dinar, karena sudah banyak yang mencoba dan senang. Tapi menurut orang rumah sebaiknya emas saja. Bagaimana ini ? Terus mana yang lebih mudah diperjualbelikan, dinar atau emas ?
A : Pertama perlu dijelaskan, emas disini yang dimaksud emas batangan atau emas perhiasan ? Meski jawabannya tidak terlalu berpengaruh, masing-masing sedikit memiliki kekuatan dan kelemahan. Emas batangan, emas perhiasan, maupun Dinar (emas) unsur utamanya adalah emas itu sendiri. Ketiganya adalah emas, dengan bentuk, ukuran dan kemasan berbeda.
Emas adalah logam mulia yang Allah ciptakan tetap langka, cukup – tak kurang dan tak berlebihan, ketersediaannya seimbang dan bertumbuh seiring jumlah populasi manusia yaitu sekitar 1,3 – 1,5% per tahun. Emas juga menjadi lambang kemakmuran dan kemuliaan mulai jaman Firaun, Romawi, Majapahit hingga Orde Baru. Emas adalah penyimpan dan pelindung nilai, dari dulu hingga sekarang. Mengapa jadi lebih mahal dari tahun ke tahun ? Mengapa 20 tahun yang lalu 1 gram emas berharga Rp 21.000 dan sekarang Rp 370.000 ? Semua karena mata uang kita yang terus melemah daya belinya (terhadap emas).
Nah, sekarang mana yang paling baik, emas batangan, emas perhiasan, atau Dinar emas ?
Untuk memberikan penjelasan, kami ingin menggunakan analogi yaitu kayu : pohon, kusen dan pintu kayu, semuanya berunsur kayu.
Analogi ini penting untuk mendapatkan jawaban Anda yang kedua yaitu mana yang paling mudah diperjuabelikan.
Pohon adalah kayu dengan beragam jenis, tinggi, diameter dan berat.
Demikian juga kayu papan. Beragam ukuran dan motifnya. Bahkan ada yang berukir, tebal dan tipis, berbentuk bulat maupun pipih, dengan potongan melintang atau membujur, dan lainnya. Tapi ragam dan jenisnya tak terlampau banyak lagi, sebanyak ragam batang pohon tadi.
Lalu satu lagi pintu kayu. Bahannya kayu, dengan ukuran yang hampir seragam. Jikalau ada bedanya hanya 1 – 2 standar ukuran. Meskipun jenis kayunya bisa saja beda, ukurannya standar.
Sesuatu yang standar ukurannya dan dipergunakan banyak orang, tentu lebih mudah diperjual-belikan. Mengapa ? Karena sesuatu yang standar bisa mempertemukan kebutuhan dan penawaran dengan mudah.
Dalam hal kayu, yang paling mudah diperjual belikan tentu pintu kayu. Bahkan dengan melakukan panggilan telpon dan menyebut spesifikasi pintu (bahan, model, ukuran), pintu kayu bisa segera dikirim ke rumah. Pintu kayu adalah produk yang diperjualbelikan pada tingkat konsumen dengan mudah. Demikian pula ban motor (dibanding gulungan karet), dan genteng (dibanding segunduk tanah liat).
Bahkan pintu kayu banyak diperjualbelikan di hypermarket dan mall-mall khusus bahan bangunan.
Kembali ke emas, mana yang paling mudah diperjualbelikan ? Batangan, perhiasan, ataukah Dinar ?
Tentu Dinar jawabannya.
Selain ukuran dan kadarnya standar tidak hanya nasional tapi juga di seluruh dunia (mengikut standar khalifah Umar ’Ibn Khattab RA, yaitu emas 22 Karrat dengan berat 4,25 gram), Dinar juga diperjual-belikan dengan harga yang standar dan sangat transparan. Selisih nilai jual – belinya tetap, yaitu 4%, sehingga memberikan kepastian yang lebih tinggi. Sementara emas batangan selisihnya antara 4 s.d 12% tergantung satuan batangannya. Demikian juga emas perhiasan, selisihnya bisa 10% dan berbeda pula dari toko satu dan yang lainnya.
Nilai tambah lain dari Dinar adalah dapat ditransaksikan langsung dengan sesama pengguna. Itu karena harga yang standar dan transparan tadi. Bahkan Dinar bisa dilepas di ’kurs tengah’ yaitu 2% dibawah harga jual saat itu ke pengguna yang lain. Si penjual untung karena harga lebih tinggi 2% dari harga agen, si pembeli untung karena harga lebih rendah 2% dari harga agen. Disinilah pula indahnya transaksi Dinar, sesama kita saling membantu dan membahagiakan.
Jadi, Dinar emas (bukan Dinar mata uang sebuah negara di teluk yang bahannya kertas, sama dengan mata uang lain), adalah emas. Kandungannya emas. Dinar emas juga lebih mudah diperjualbelikan, digunakan untuk transaksi, dijadikan mahar, bahkan jadi standar hitungan kekayaan dan zakat, melebihi manfaat emas dalam bentuk lain.
Wallahua'lam bisshawab
Wassalam
Sabtu, 05 Desember 2009
Apakah Sekarang Saat yang Tepat Membeli Dinar ?? WAIT !! Luruskan Niat Dulu....
Assalamualaikum
Hari-hari terakhir ini kami sering mendapat pertanyaan "Apakah sekarang adalah saat yang tepat untuk membeli Dinar dan di waktu mendatang seberapa tinggi naiknya ?".
Untuk pertanyaan ini, jawaban kami tidak bisa pendek, musti rada muter-muter.
Bukan saja karena akal kami yang dhaif dan ilmu tentang masa depan hanya milik Allah SWT - Al 'Aliim, namun juga ada hal mendasar (atau cara pandang) dalam investasi Dinar yang perlu kami sampaikan sebagai bagian dari edukasi kepada investor.
Sejak awal kami telah menginformasikan bahwa kita perlu ‘niat yang lurus’ sebelum memutuskan berhijrah ke Dinar.
1.Jika niat kita adalah investasi jangka pendek dengan berharap adanya selisih nilai jual dan beli, maka bersiaplah rugi. Kita akan sibuk mengamati harga sebelum membeli, kemudian setelah memiliki Dinar, kita amati pergerakan grafik harga untuk memilih waktu untuk menjualnya. Dinar yg berbasis emas adalah ‘komoditas langit’, hampir tak ada analis yg bisa memberikan rekomendasi fluktuasinya dalam jangka pendek. Analisis yg muncul dan rada 'shahih' adalah trend semesteran dan tahunan. Selain itu, ada mekanisme ‘selisih 4%’ antara nilai jual dan beli sehingga kita tak bisa spekulatif. Mekanisme ini memang dibuat untuk membatasi ruang spekulan. Sekali lagi, jika niatnya mencari keuntungan jangka pendek, sangat besar Anda akan rugi.
2. Jika kita berniat hijrah ke Dinar untuk investasi jangka menengah dan panjang (minimal 6 bulan), maka insha Allah kita akan ‘untung’. Sandaran kita adalah bukti kauniyah selama ribuan tahun bahwa 1 keping dinar selalu tetap nilainya (seharga seekor kambing), atau dengan kacamata capital atau asset, harga Dinar terus naik atau makin mahal jika dibeli dengan Dollar dengan Rupiah. Dengan bukti statistic juga jelas, rata-rata 31% kenaikan per tahun (meskipun saya sendiri lebih suka menggunakan angka moderat agar tak terlihat ‘over sell’ yaitu 20%, angka yang sudah sangat jauh dibanding bagi hasil deposito atau tabungan yang rata2 8%, dan jauh pula dibanding inflasi yang saat ini 6%).
Sebagai 'suplemen', paling saya paling bisa memberikan gambaran kondisi global secara sekilas, misal tekanan global terhadap US Dollar (yg memberi efek ungkit terhadap harga emas), makin runtuhnya kepercayaan pada sektor finansial paska kasus gagal bayarnya Dubai World, berkurangnya kendali badan besar dunia IMF terhadap emas paska penjualan cadangan emasnya secara besar2an kepada India, Mauritius dan Sri Lanka, serta Freeport yg akan berkurang produksi emasnya sebanyak 30% pada tahun 2010.
Selebihnya, tidak ada kata ‘waktu yang tepat’ dalam investasi Dinar...atau istilah finansialnya "buy" atau "inside"...
Jadi jika boleh disimpulkan :
- makin lama rencana investasi kita (diatas 6 bulan, mungkin utk pendidikan anak, dana pensiun, haji, dll), makin tidak ada kata terlambat untuk hijrah
- kalau berencana cari gain, jelas sebaiknya dialirkan ke sektor riil (dijadikan modal usaha sendiri atau disertakan dalam kepemilikan usaha).
- kalau Anda punya dana lebih, tapi dalam 6 bulan ke depan akan digunakan mgkn utk keperluan pribadi dan keluarga, sebaiknya ditabung saja shg sewaktu2 bisa diambil ketika perlu. Allahua’lam
Semoga bermanfaat.
Wassalam
Rabu, 02 Desember 2009
KOMPOSISI INVESTASI YANG PAS dan MENGUNTUNGKAN
Ada ungkapan ”Jika Anda gagal dalam merencanakan, berarti Anda merencanakan kegagalan”.
Karena itulah hasil jerih payah kita perlu direncanakan dengan baik agar membawa hasil baik bagi kita dan keluarga. Perencanaan ini adalah bagian dari ikhtiar untuk melindungi dan mengembangkan hasil dari jerih payah tersebut.
Setelah kita mengenal karakteristik dan manfaat Dinar, bagaimana kaidah sederhana dalam mengelola investasi kita dengan komponen Dinar di dalamnya ?
Dengan menimbang fakta sebagai berikut :
1. Untuk asuransi skenario hasilnya adalah 12%
2. Untuk deposito bagi hasil ada pada angka rata-rata 8%.
3. Untuk Dinar diambil rata-rata appresiasi nilai emas per tahun dari statistik 40 tahun Kitco, yaitu pada angka 31%/tahun.
Maka saran diversifikasi investasi adalah sebagai berikut :
1). Untuk proteksi jika terjadi sesuatu terhadap diri, belilah produk asuransi Term-Life dari perusahaan asuransi yang terkenal/ bonafide
2). Untuk keperluan dana jangka pendek, kurang dari enam bulan –gunakan produk-produk perbankan seperti deposito dan tabungan dari bank-bank nasional terbaik.
3). Untuk investasi jangka menengah hingga panjang (diatas 6 bulan), gunakan Dinar dan usaha-usaha sektor riil yang produktif dan barakah
Gampangnya, untuk mendisiplinkan pola investasi, ada tiga hal yang perlu dilakukan :
1). Tidak menaruh dana investasi di asuransi (kecuali hanya premi untuk Term-Life saja).
2). Tidak menaruh dana investasi jangka panjang (lebih dari 6 bulan) di deposito, tabungan dan sejenisnya.
3). Tidak menaruh dana untuk kebutuhan jangka pendek (kurang dari 6 bulan) di Dinar.
Semoga bermanfaat.
Wassalam
Jumat, 27 November 2009
Manfaat Dinar
Assalamualaikum
Seperti kita ketahui bersama bahwa manfaat emas pada umumnya dan dinar khususnya dapat memproteksi nilai aset yang kita miliki besama.Bahkan tanpa disadari orangtua kita dahulu kala lebih cerdas dalam menyimpan jerih payahnya kedalam bentuk emas ini walaupun pengetahuan tentang investasinya baru sebatas ikut-ikutan saja.
Dan Hal ini mengingatkan saya pada kisah kedua orang tua yang waktu itu baru merantau dari pulau Sumatera ke jakarta dengan gagah berani hanya berbekal keterampilan masing-masing dan 3 batang emas berukuran 5 gram yang telah lama mereka kumpulkan dengan jerih payah yang berat.Alhamdulillah sesampai di Jakarta 3 batang emas berukuran 5 gram tersebut menjadi alat pembayaran uang muka bagi sebidang tanah yang sampai saat ini dapat kami rasakan manfaatnya.
Anda juga pasti masih ingat ataupun pernah melihat aset-aset berbasis emas yang dikumpulkan sedikit demi sedikit baik oleh buyut anda ataupun kedua orang tua anda.Dan biasanya mereka menyimpannya dalam waktu yang cukup panjang dengan tujuan untuk naik haji, membeli rumah, membeli kendaraan ataupun untuk mas kawin bagi anak cucunya.
Nah Terkait Mas Kawin ini saya akan berbagi cerita mengenai kedua konsumen kami yang memanfaatkan alat ukur yang adil ini dalam maskawinnya.
Konsumen pertama adalah Pak R yang berasal dari jogja, konsumen ini ujug-ujug datang ke Jakarta ke kantor Salmadinar dan meminta bantuan untuk memenuhi permintaan mahar yang diminta calon istrinya yaitu sebesar 2 dinar dan 6 dirham.Alhamdulillah dengan berkoordinasi dengan Geraidinar hal ini dengan mudah dapat kami penuhi.Adapun alasan mereka dalam memilih mahar dinar dan perak ini adalah ingin memulai kehidupan yang baru dengan alat ukur yang adil yang diaplikasikan dengan penggunaan mahar dinar dan dirham diawal kehidupan baru ini katanya.Dan pihak wanita juga terinspirasi oleh hadist dibawah ini yaitu :
Muslim meriwayatkan, Abu Salamah Ibnu Abdurrahman Radliyallaahu 'anhu berkata: "Aku bertanya kepada 'Aisyah r.a: 'Berapakah maskawin Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.' Ia berkata: 'Maskawin beliau kepada istrinya ialah dua belas uqiyyah dan nasy'. Ia bertanya: 'Tahukah engkau apa itu nasy?' Ia berkata: 'Aku menjawab: Tidak'. 'Aisyah berkata: 'Setengah uqiyyah, jadi semuanya lima ratus dirham'. Inilah maskawin Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepada para istrinya."
Dan Imam Malik juga pernah meriwayatkan, Malik berkata: "Aku tidak setuju jika wanita dapat dinikahi dengan [mas kawin] kurang dari seperempat Dinar. Itu adalah jumlah terendah, yang [juga jumlah terendah] untuk mewajibkan pemotongan tangan [karena mencuri]".
Sedangkan di minggu yang sama konsumen kami yang bernama Pak F juga memanfaatkan dinar sebagai maharnya, alasannya pun tak jauh beda yaitu berniat membangun kehidupan yang baru dengan memulai menegakkan keadilan nilai ukur melalui maharnya.
Bagi rekan-rekan yang ingin menyusul langkah mereka tidak ada salahnya memberikan atau menyediakan mahar yang bernilai real yaitu dinar dan dirham, karena memulai sesuatu dengan yang baik InsyAllah akan menghasilkan Output yang lebih baik.Selain itu mahar dalam bentuk dinar dan dirham juga sudah dicontohkan pemanfaatannya oleh Rasulullah S.A.W.
Terkait Dua Event Mulia yang terjadi dalam waktu berdekatan ini maka kami Keluarga Besar Salmadinar mengucapkan Selamat menempuh hidup baru
InsyaAllah menjadi keluarga sakinnah mawaddah warohmah amin…
Wass
Minggu, 15 November 2009
Delapan Hal Yang Harus Diketahui Tentang Emas
Berikut saya sarikan tulisan dari James Turk pendiri GoldMoney – saya hanya mangambil idenya sedangkan angka-angka dan aplikasi saya ubah untuk menyesuaikan dengan Rupiah atau data yang lebih update.
1) Emas adalah komoditi yang spesial dan unik : Emas digali dari perut bumi dan terakumulasi di permukaan bumi. Emas tidak dikonsumsi, jadi jumlahnya terus bertambah. Meskipun demikian emas selalu menjadi barang langka karena seluruh emas yang ada di permukaan bumi saat ini diperkirakan hanya berkisar antara 150,000 ton – 160,000 ton saja.
2) Suply emas dunia terbatas pada yang berada di permukaan bumi :Karena tidak dikonsumsi, maka total supply emas di seluruh dunia sama dengan jumlah seluruh emas di permukaan bumi. Kenaikan setiap tahun supply ini berkisar antara 1.5% - 1.7%.
3) Emas adalah uang sepanjang zaman : Emas selalu menjadi uang dalam sejarah manusia – diakui ataupun tidak. Fakta pemerintahan-pemerintahan di dunia mengendalikan nilai uang kertasnya dengan mempengaruhi supply emas di pasar adalah sebuah pengakuan bahwa emas lah yang sebenarnya uang itu.
4) Emas adalah alternatif dari US$ dan mata uang kertas lainnya : Seluruh mata uang kertas turun nilainya dari waktu ke waktu karena uang baru selalu bisa dicetak kapan saja dan berapa saja pemerintah mau. Emaslah yang memiliki daya beli yang nyata – bukan US$ , Rupiah atau mata uang kertas lainnya.
5) Daya beli Emas stabil sepanjang zaman : Untuk ini saya sudah menulis di setidaknya dua artikel sebelumnya. Satu tulisan berdasarkan statistik modern dan satu lagi berdasarkan keimanan pada Al-Qur'an dan Al-Hadits.
6) Nilai emas ditentukan oleh pasar : Meskipun pemerintahan-pemerintahan di dunia berusaha mempengaruhi harga emas dunia, kemampuan mereka terbatas dan makin lama- makin habis pengaruhnya. Lihat tulisan saya kemarin tentang cadangan emas di bank- bank sentral seluruh dunia yang terus menurun karena digunakan untuk usaha mempengaruhi harga emas dunia.
7) Emas selalu dalam kondisi ‘Bull Market’ : Tahun 1994 harga 1 Dinar adalah Rp 111,000; hari ini 1 Dinar berharga Rp 1,355,000. Artinya emas harganya naik 10 kali lipat dalam 14 tahun terakhir. Apa yang menghalangi harga emas untuk naik 10 kali lipat lagi dalam 14 tahun kedepan ? Tidak ada !. Artinya bisa saja harga 1 Dinar akan mencapai Rp 11.5 juta pada saat anak Anda yang baru lahir sekarang – masuk SMA ! di tahun 2022 . Tapi ingat , dalam jangka pendek harga emas selalu
bergejolak naik-turun seperti yang terjadi hari-hari ini.
8) Beli emas dalam bentuk fisik (berupa koin atau batangan) dan jangan membeli emas hanya dalam bentu sertifikat : jangan terlalu mengandalkan sistem perdagangan modern yang menggantungkan pada surat berharga, surat hutang dan sejenisnya – meskipun di back-up dengan emas. Penggunaan emas secara fisik jauh lebih aman untuk keperluan investasi dan proteksi nilai.
Jadilah Seperti Lebah
Di dalam Al-Qur’an, ada tiga surah yang dinamakan dengan nama binatang atau serangga kecil yang sangat akrab dengan kehidupan kita. Tidak ada kita yang tidak tahu dengan semut, laba-laba dan lebah. Namun mungkin kita jarang memperhatikan perilaku dari ketiga serangga kecil ini padahal nama mereka disebut dalam Al-Qur’an.
Semut, serangga kecil penggemar gula ini sangat banyak kita temukan disekitar kita. Sering sekali kita lihat suatu koloni mereka yang beriring-iring sambil mengangkut sesuatu bisa jadi itu makanan atau mungkin bahan bangunan untuk sarangnya. Sepertinya semut adalah pekerja keras yang tidak pernah berhenti bekerja dan tak kenal lelah mengumpulkan makanan dan menumpuknya. Bahkan sampai-sampai mereka juga mengangkat sesuatu yang jauh lebih besar dari diri mereka sendiri baik dilakukan secara inividual atau beramai-ramai. Mereka cenderung mengumpulkan makanan dan menumpuknya hingga mungkin cukup untuk bertahun-tahun yang berlipat lebih lama dari siklus hidup mereka sendiri. Sungguh terlihat bahwa dibalik kerja keras mereka itu terdapat ketamakan yang sedemikian besarnya.
Lain halnya dengan laba-laba, serangga kecil ini sangat jauh berbeda dengan semut, tidak banyak bergerak namun binatang kecil ini sangat menyeramkan. Sarangnya yang rapuh dan lemah namun bisa menjadi tempat yang menyeramkan bagi serangga lainnya. Apapun yang terperangkap didalamnya langsung disergap oleh pemilik sarang tersebut tanpa kenal ampun. Yang mungkin diluar dugaan kita adalah sang laba-laba betina yang selalu memangsa jantannya sendiri selepas berhubungan. Bahkan telur yang menetaspun saling berdesak-desakan hingga dapat saling memusnahkan antar sesamanya. Jika dipikir memang sangat sadis.
Lantas bagaimana dengan Lebah? Lebah serangga yang biasa kita lihat ini selalu membuat rumah yang kokoh ditempat yang tinggi sehingga tidak mengganggu manusia. Disamping pekerja keras dan disiplin sesuai dengan tugasnya masing-masing, lebah juga mengumpulkan makanan dari tempat yang baik-baik dan bagus seperti bunga dan buah dan yang di ambilpun yang terbaik dari bunga dan buah tersebut yaitu sarinya. Dan makanan itupun diolah oleh lebah dijadikan bahan yang sangat bermanfaat bagi makhluk lainnya. Demikian Allah swt menjadikan mereka: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS 16: 68-69).
Sangatlah berbeda sikap hidup ketiga serangga kecil diatas yang mungkin kita sering mengibaratkan sikap hidup manusia dengan ketiga sikap serangga kecil ini. Manusia yang berbudaya semut senang menumpuk sesuatu yang tidak dinikmatinya. Ilmu yang dituntut tidak untuk disebarkan tapi untuk kepuasan diri sendiri sehingga tidak bermanfaat. Lain halnya manusia berbudaya laba-laba yang tidak mau tau apa yang ia makan yang penting apa yang dedepannya dimakan semua. Bahkan mereka berpikir siapa hari ini yang akan menjadi mangsanya. Sebaliknya, manusia berbudaya lebahlah yang sangat dianjurkan seperti yang disampaikan Rasululah SAW: “Seorang mukmin itu bagai seekor lebah, tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang membawa manfaat dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkan.” (HR Tirmidzi).
Wallahu’alam
Senin, 09 November 2009
Warisan Yang Sangat Berharga
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS An Nisaa’ [4]:9)
Sebahagian besar dari kita mendapat amanah dari Allah berupa anak-anak yang harus kita didik dan cukupi segala kebutuhan mereka. Dan tidak ada yang lebih kita inginkan selain mewariskan kepada mereka bekal yang cukup untuk kelak menjalani kehidupan mereka dengan baik. Bekal itu adalah pendidikan dan materi yang cukup.
Kita sangat peduli dengan pendidikan anak-anak kita. Kita memasukkan mereka ke sekolah-sekolah yang menurut kita, sangat baik kualitasnya. Kita juga memberi kesempatan kepada mereka untuk menempuh jenjang pendidikan setinggi-tingginya demi untuk prestasi mereka dan prestise kita sendiri sebagai orang tua.
Demikian juga dengan harta. Tidak ada seorang orangtua pun di dunia ini menginginkan anaknya hidup susah kelak ketika dewasa. Lebih-lebih ketika kita pernah merasakan kesusahan itu. Kita sebagai orangtua berusaha untuk mengumpulkan harta dengan segala daya upaya agar dapat kita wariskan kepada anak-anak kita. Ketika kita dapat mewariskan harta yang cukup untuk kebutuhan pendidikan mereka, kita berusaha untuk mewariskan rumah untuk mereka. Dan jika inipun sudah terpenuhi, kita masih ingin lebih lagi yaitu mewariskan usaha yang kita miliki untuk mereka. Tidak pernah habis-habisnya keinginan kita agar mereka tidak merasakan kesusahan di masa mendatang.
Bagaimana dengan pendidikan agama anak-anak kita? Kita mungkin berpikir, bahwa dengan memasukkannya ke sebuah sekolah Islam, hal itu sudah mencukupi. Kita berpikir bahwa disana mereka telah mendapat pengajaran tentang sholat, puasa, berdoa dan lain-lain. Tapi hal itu bisa jadi tidak sesuai dengan harapan kita. Ketika anak-anak kita telah beranjak dewasa, sering kita dapati didalam mengerjakan sholat, tidak terlihat ada kekhusukan pada diri anak-anak kita. Tidak terlihat gerakan dengan kesungguhan (tuma’ninah) yang melambangkan ketundukan seorang hamba kepada Rabb Yang Maha Agung. Kadangpun mereka berbohong ketika kita bertanya kepada mereka apakah mereka telah menunaikan sholat atau belum. Kenapa hal ini terjadi?
Dalam ayat diatas, Allah mengingatkan hamba-Nya bahwa dalam mendidik anak, hendaklah kita selalu merasa cemas dengan keadaan yang akan dihadapi pleh anak-anak kita kelak. Jangan pernah merasa kita telah cukup mewarisi mereka dengan ilmu ataupun harta. Kecemasan yang terkendali akan selalu membawa kita peduli dan tanggap terhadap apa yang telah kita berikan dan apa yang akan kita berikan. Keyakinan bahwa semuanya telah cukup untuk diwariskan justru akan membawa kepada sebuah ketidakpedulian akan keadaan anak-anak kita yang bisa jadi kelak akan membawa kesengsaraan bagi sang anak sendiri.
Allah ‘Azza wa Jalla menjelaskan kepada kita di akhir ayat diatas bahwa dua hal terpenting dalam mendidik anak-anak kita adalah bekal “Taqwa” dan “Kejujuran”. Dan kita sebagai orangtua mutlak memiliki dua hal ini untuk kita wariskan kepada mereka. Bukankah dengan ketaqwaan pertolongan Allah itu akan selalu ada? Dan Allah akan memberikan rezeki kepada hamba-hamba-Nya yang bertaqwa dari arah yang tidak ia sangka-sangka (QS Ath thalaaq [65]:3) dan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya (QS Ath Thalaaq [65]:4)? Bukankah ini sebuah bekal yang cukup bagi anak-anak kita kelak? Demikian juga “kejujuran” yang menjadi fondasi hubungan antar manusia. Tanpa kejujuran, seorang hamba pasti akan mendapat kesulitan dalam membina hubungannya dengan manusia lain.
“Hai orang-orang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besarlah kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan (berbohong).” (QS Ash Shaff [61]:2-3)
Hendaklah kita memperhatikan sebuah riwayat dari seorang sahabat Rasulullah saw, Ibnu Abbas ra. ketika beliau masih kecil (lebih kurang berumur 10 tahun). Kisahnya amat dapat menjadi teladan bagi kita dalam mendidik dan mewariskan sesuatu kepada anak-anak kita.
Ketika aku (Ibnu Abbas ra.) masih kecil, aku pernah dipanggil oleh Rasulullah saw dan berkata dengan lembut: “Nak, aku ingin sekali mengajarkan kepadamu beberapa hal yang akan menjadi bekal engkau sampai ajal datang menghampiri.” “Apa itu ya Rasulullah?” Jawabku. Rasulullah menjawab, “Jagalah (perintah) Allah, pasti Dia akan menjaga dirimu. Jagalah (larangan) Allah, pasti engkau akan dapati Allah selalu berada dihadapanmu. Jika engkau ingin sesuatu, mintalah kepada Allah. Jika engkau mengharap akan pertolongan, mintalah pertolongan itu kepada Allah. Ketahuilah, jika seluruh manusia bersatu untuk memberikan kebaikan (manfaat) kepadamu hal itu tidak akan pernah terjadi kecuali Allah menghendakinya. Dan jika seluruh manusia bersatu hendak mencelakakan dirimu niscaya mereka tidak akan pernah mampu melakukannya tanpa kehendak Allah jua. Telah diangkat pena dan telah kering tinta pada lembaran-lembaran taqdir. (HR At-Tirmidzi)
Wallahu ‘alam Bissawab…
Rule by paper or gold, politicians or markets?
Last week the price of gold rose to $1,100, the highest ever recorded. Gold is still an important measure of the world economy. The theory of the 19th-century gold standard was that gold was "real money" in the same way as landed property was "real estate." All types of paper money are capable of being created by banks or governments, so the supply is potentially unlimited. It was observed that gold holds its purchasing power over centuries, whereas paper money tends to depreciate towards the value of zero.
Of course, the rise in the gold price reflects the weakness of the dollar as well the strength of gold. I have been writing about the significance of the gold price since the early 1970s. The latest rise in price reflects the significance of gold as part of the world's monetary reserves.
The immediate cause of the rise was a purchase of 200 tonnes of gold bullion by the Reserve Bank of India from the International Monetary Fund. The Indian purchase is quite large in terms of the gold market, but not particularly large in terms of the Indian reserves. India's reserves now amount to $277 billion, of which this new purchase of gold amounts to only $6.7 billion.
The significance of the purchase is that it may be the start of a new phase in the struggle between gold and paper. Since 1971, when President Nixon ended the convertibility of the dollar into gold under the Bretton Woods Agreement, the world's central banks have tended to be net sellers of gold and net buyers of dollars. Now the Indians have decided that they have more dollars than they want.
Already Sri Lanka has followed the Indian lead, with a purchase of five tonnes of gold. If the new fashion spreads, and particularly if it is joined by China, then Asia would have decided that it is better to have gold which is rising in value than an unlimited supply of dollars which are falling in value.
In the 19th century, bankers trusted gold precisely because they did not trust other bankers, or the paper that other bankers issued. They could hold gold in their own vaults; it would not be dependent on other people's debts or on the printing of paper money. Most central bankers still believe that the purchasing power of money is ultimately determined by the quantity that is created.
Asian bankers know that the West, and particularly the US, has been creating new money in huge and unprecedented quantities. They must assume that this increase in the creation of dollars will result in a fall in the purchasing power of the dollar itself. China may or may not join in the movement to buy gold, but the logic of the market would justify it doing so. Why should China go on losing in dollars when the gold price is rising?
This new logic extends outside gold and outside currencies. The real struggle between gold and paper is a struggle for power. If paper money is the dominant form of currency, as it is at present, then the ultimate governors of the world economic system are the bankers who have the power to create money.
If, however, gold is regarded as the ultimate standard, as "real money," then the market decides the valuation. The floating rate system that emerged after 1971 depends on relatively stable relationships between different currencies. If countries develop a preference for gold over paper, then paper currencies will have to demonstrate that they have a stable value in gold, as they did in the years before 1971.
This may help to explain the strange events that occurred in the G20 finance meeting at St. Andrews. In the 1970s an American economist, James Tobin saw very clearly the speculation that would arise after Nixon ended the convertibility of the dollar into gold. Tobin, who later won a Nobel Prize, knew that gold had been the standard by which other currencies were valued. Once that was removed, he feared a growth of excessive speculation, such as the inflation of the 1970s, or the successive bubbles of recent years. He thought that this speculation could be controlled if it were taxed. He advocated a new transaction tax.
At St. Andrews, Gordon Brown unexpectedly advocated the adoption of a global Tobin tax. He was immediately repudiated by Timothy Geithner, the US Treasury Secretary, and by Dominique Strauss-Kahn, the head of the IMF. The proposed global Tobin tax has the support of Oxfam and of some left-wing economists, but without American support, it does not have the least chance of being adopted.
The Swedes experimented with a national transaction tax in the 1980s. It did not work because bankers avoided paying tax by transferring transactions to markets in which it was not imposed. The tax had to be abandoned in the early 1990s. This negative history must have been known to Mr Brown; perhaps the clumsiness of his diplomacy reflects the pressure he is feeling.
In Britain there is an urgent need for a new tax base. One can take almost any very large figure as the sum needed to balance the budget. At some point Britain will have to raise taxes and cut expenditure. It is hard to see where this additional revenue can be found.
No doubt it would be helpful to Mr Brown if the other governments would join him in policing a worldwide transaction tax on the banks. Britain would be a major beneficiary. Like the US, Britain has a combination of very large bank debts with a very large budget deficit. As a response to the recession, large sums of money have been injected into these economies. That has eroded global confidence in the pound and dollar.
If there is no Tobin tax, it will be difficult to rebuild confidence in these currencies, and the Tobin tax is not going to happen, if only because it would not work. Two factors emerge. Gold will be a stronger reserve currency than paper, and the market will increasingly decide national policies. "You can't buck the market," whether in taxes, in dollars or in gold.
Minggu, 01 November 2009
20 Kebangkrutan Terbesar AS
Washington - Bank UKM terbesar di AS, CIT Group akhirnya mendaftarkan perlindungan kebangkrutan pada Minggu (1/11/2009). Kebangkrutan bank yang sudah menerima dana bailout pemerintah AS sebesar US$ 2,33 miliar itu kini menjadi salah satu yang terbesar di AS.
CIT didirikan pada tahun 1908 dan mencatat sejarah sebagai salah satu bank untuk segmen UKM yang terbesar di AS. Seiring terjadinya krisis, CIT Group pun tak luput dari goncangan.
CIT berharap statusnya sebagai kreditor sektor UKM bisa memenangkan dukungan politik setelah berjuang keras sejak awal tahun ini. Namun pada Juli, Federal Deposit Insurance Corp menolak untuk menjadi penjamin dalam penerbitan surat utang CIT. Perseroan pun harus berjuang keras untuk mencari pendanaan sendiri.
Sebuah kelompok pemegang obligasi CIT akhirnya memberikan pinjaman sebesar US$ 3 miliar pada Juli. Para pemegang saham juga bersedia menukar surat utang lama sebesar US$ 1 miliar dengan surat utang baru.
Langkah tersebut memang memberikan waktu bagi CIT untuk bernafas, meski masih memiliki utang yang tidak dijamin dan jatuh tempo pada November sebesar US$ 800 juta. Dan lebih dari US$ 3 miliar utang yang tidak dijamin jatuh tempo pada akhir Maret.
Pekan lalu, CIT berhasil mengamankan tambahan pendanaan sebesar US$ 4,5 miliar dari investor yang akan membantu mereka melewati proses kebangkrutan. Icahn pada Jumat lalu juga telah sepakat untuk memberikan fasilitas kredit sebesar US$ 1 miliar.
CIT akhirnya mendaftarkan perlindungan Chapter 11 di pengadilan Manhattan demi memperlancar proses restrukturisasi utangnya. Bank yang sudah berusia 101 tahun itu melaporkan total aset sebesar US$ 71 miliar dengan liabilities US$ 65 miliar, sehingga tercatat sebagai salah satu rekor kebangkrutan terbesar.
Berikut daftar 20 kebangkrutan terbesar di AS berikut nilai asetnya sejak tahun 1980, yang dikutip dari AFP, Senin (2/11/2009).
1. Lehman Brother (bank), 15 September 2008, US$ 691 miliar
2. Washington Mutual (bank), 26 September 2008, US$ 327,9 miliar.
3. WorldCom (telekomunikasi), 21 Juli 2008, US$ 103,9 miliar.
4. General Motors (otomotif), 1 Juni 2009, US$ 91 miliar.
5. CIT (bank pinjaman), 1 November 2009, US$ 71 miliar.
6. Enron (perdagangan energi), 2 Desember 2001, US$ 65,5 miliar.
7. Conseco (asuransi), 17 Desember 2002, US$ 61,4 miliar.
8. Chrysler (otomotif), 30 April 2009, US$ 39,3 miliar.
9. Pacific Gas and Elctric (utilitas), 6 April 2001, US$ 36,1 miliar
10. Texaco (minyak), 21 April 1987, US$ 34,9 miliar.
11. Financial Corporation of America (bank), 9 Seotember 1988, US$ 33,8 miliar.
12. Refco (perdagangan), 17 Oktober 2005, US$ 33,3 miliar.
13. Indymac (bank), 31 Juli 2008, US$ 32,7 miliar.
14. Global Crossing (telekomunikasi), 28 Januari 2002, US$ 30,1 miliar.
15. Bank of New England (bank), 7 Januari 1991, US$ 29,7 miliar.
16. Lyondell (kimia), 6 Januari 2009, US$ 27,4 miliar.
17. Calpone (perusahaan listrik), 20 Desember 2005, US$ 27,2 miliar.
18. New Century Financial Corporatuon (perdagangan), 2 April 2007, US$ 26,1 miliar.
19. United Airlines (maskapai), 9 Desember 2002, US$ 25,2 miliar.
20. Colonial Bank (bank), 14 Agustus 2009, US$ 25 miliar.
Pertolongan Allah Pasti Datang
Selama 21 tahun berjuang berusaha menyebarkan Islam di tanah Arab, baik 13 tahun masa penyebaran secara sembunyi-sembunyi di Makkah sebelum hijrah, ataupun 8 tahun di Madinah sebelum menaklukkan Makkah, kerap sekali membuat Rasulullah saw beserta para pengikut-pengikut setianya (para sahabat) berkecil hati, sedih, ragu-ragu, dan kurang yakin akan datang masa kemenangan Islam, meskipun hal itu tidak terucap langsung dari perkataan, tapi dari air muka atau yang tergubris dihati mereka Allah Maha Tahu. Hal ini disebabkan karena sedemikian hebatnya penderitaan mereka selama perjuangan tersebut yang mengorbankan harta, darah dan bahkan nyawa mereka sendiri, namun kemenangan dan pertolongan Allah belum juga menjelang sebagaimana yang dijanjikan Allah: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah". Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. 2:214). Sampai Rasulullah saw sendiri dan sahabatnya selalu bertanya didalamhati mereka, kapan hari yang dijanjikan itu akan terwujud.
Akhirnya memang terwujud apa yang dijanjikan Allah swt, karena Allah swt tak pernah mengingkari janjinya tapi hanya menunggu waktunya saja akan dikabulkan, dan jatuhlah kota Makkah ketangan kaum Muslimin yang mana penduduk Makkah takluk kepadanya dan tidak melawan. Runtuhlah segala kedaulatan berhala yang selama ini tegak di kota Makkah dengan masuknya sekitar 12.000 tentara Muslimin dan hancurlah berhala-berhala yang bertebaran disekeliling Ka’bah yang biasanya disembah oleh penduduk Makkah selama ini. Dan merekapun berbondong-bondong datang kepada Rasulullah saw untuk datang menyatakan diri mereka mulai saat itu mengakui Islam sebagai agama mereka dengan mengucapkan kalimah Syahadat. Demikian yang diterangkan Allah swt: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, (QS. 110:1-2). Allah swt melanjutkan di ayat berikutnya dengan memberi peringatan kepada kaum Muslimin untuk tidak mabuk kemenangan tetapi hendaklah bersyukur memuji Allah swt. “maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS. 110:3).
Nach.. dengan kemenangan yang diraih oleh kaum Muslimin ini hendaklah mereka tidak mabuk dengan kemenangan, tidak takabbur dan lupa diri, karena sesungguhnya kemenangan itu hanya datang dari Allah. Kemenangan itu bukan hasil tenaga mereka tetapi adalah kekuatan Allah melalui tangan-tangan mereka. Dan semua itu semata-mata karunia Allah untuk mereka. Dan justru hendaknya mereka lebih merendahkan diri dan hanya mengakui kebesaran Allah dan kesucianNya. Hendaknyalah mereka isi kegembiraan mereka itu dengan bertasbih, bertahmid, bertahlil serta puji-pujian yang tidak putus-putus sebagai rasa syukur atas segala karunia yang diberikanNya itu. Dan di akhir ayat, Allah memerintahkan mereka untuk membersihkan hati mereka kembali dari prasangka-prasangka yang kurang baik kepada Allah swt selama ini, dan kembali mempertautkan rasa kasih dan mesra kepada Sang Pemberi Kemenangan tersebut yang lebih dari pada sebelumnya, dan taubat dari pada kegoncangan fikiran dan keragu-raguan yang mendatang dalam hati mereka yaitu lebih dengan menyempurnakan kepercayaan kepada Allah.
Hikmah yang terkandung dalam Surah An-Nashr ini sangatlah dalam yakni memperkuat keyakinan kita sebagai seorang muslim bahwa pertolongan Allah swt itu pasti akan datang bagi hambanya yang berjuang di jalanNya, janganlah kita meragukannya. Dan perlu kita yakini bahwa kebenaran itu tidak pernah kalah pada kejahatan, cahaya itu tidak pernah dikalahkan oleh kegelapan walaupun itu hanya setitik cahaya. Setelah kemenangan dicapai hendaklah kita jangan lupa diri bahwa itu semua adalah kehendak Allah swt., dan seyogyanya lah kita selalu mengagungkannya serta bersyukur dan mohon ampun atas prasangka-prasangka kita padaNya sebelumnya.
Wallahu'alam
Minggu, 11 Oktober 2009
Investasi Emas, Investasi Anti Krisis
Jakarta - Emas, selain sebagai perhiasan rupanya bisa dijadikan instrumen investasi yang dapat bertahan pada situasi dan kondisi apapun, termasuk pada saat krisis.
Hal ini disampaikan CEO Managing Partner Vibiznews Alfred Pakasi dalam Seminar Investasi Properti dan Emas di Hotel Ciputra, Jakarta, minggu (10/10/2009).
Menurut Alfred, investasi dengan emas memiliki beberapa keuntungan. Pertama, emas memiliki likuiditas yang sangat mudah. Banyak toko yang menjual dan membeli emas di mana-mana.
"Kini, emas bisa dianggap sebagai mata uang. Semua mata uang di dunia mempunyai emas sebagai back up," ujar Alfred.
Kedua, harga emas akan selalu naik sehingga bisa menjadi pilihan saat krisis. Bahkan saat perang, inflasi tinggi, dan gejolak finansial. Selain itu, terdapat aspek fundamental dalam emas. Alfred menambahkan emas memiliki 2 cara keuntungan, baik saat harga emas sedang naik maupun saat turun. Emas juga memiliki manfaat jangka panjang dan jangka pendek.
Saat harga naik, masyarakat bisa menjual emasnya tetapi saat harga emas turun, masyarakat bisa kembali membeli emas. Hal ini merupakan manfaat jangka pendek investasi emas.
Namun, jika masyarakat ingin invesatasi emas secara jangka panjang, emas bisa dibeli saat harga turun kemudian disimpan saja sampai berpuluh-puluh tahun. Hal ini tetap mendatangkan keuntungan karena harga emas akan selalu naik.
"Manfaatkan 2 ways opportunity, untuk long term kita buy and hold, untuk short term kita jual saat koreksi. Jadi, selalu untung," tegas Alfred.
Saat ini harga emas sedang tinggi karena harga per troy ounce emas mencapai angka di atas Rp 1000. Fenomena harga emas di Indonesia sempat mencapai harga paling tinggi pada Maret 2008 yang mencapai level Rp 311.300 per gram.
Hal ini dicapai atas dolar menguat hingga Rp 12.000. Pada 8 Oktober 2009 ini, harga emas mencapai Rp 317 ribu karena rupiah menguat tetapi harga per troy ounce emas tinggi. Pada jangka panjang, Alfred yakin harga per troy ounce emas bisa mencapai US 1250 sehingga harga jualnya kembali naik.
Meski demikian, emas juga bukan bebas risiko. Alfred menyatakan, investasi dengan emas juga memiliki potensi kerugian. Hal ini karena kurangnya pengetahuan tentang pasar emas.
Kita tidak bisa membaca peluang kapan waktu yang tepat untuk menjual dan membeli. Oleh karena itu, perlunya mencari tahu informasi terbaru mengenai pasar emas dan rekomendasi yang dianjurkan para pelaku ekonomi dari media-media.
"Bisa juga rugi karena high risk, high gain. Ini karena kita tidak tahu tentang pasar emas. Oleh karena itu update terus berita tentang emas dan rekomendasi," ujar Alfred.
Alex menyarankan, seluruh masyarakat tetap bisa berinvestasi dalam keadaan apapun. Baik sedang krisis, ketidakpastian (bencana alam), maupun saat inflasi tinggi. Hal ini untuk keperluan masa depan. Untuk itu, diperlukan investasi yang aman, tepat, dan stabil. Emaslah yang menjadi peluang emas berinvestasi.
Selasa, 06 Oktober 2009
Cetak Rekor Tertinggi, Harga Emas Kian Kinclong
Harga emas internasional kembali mencetak rekor tertingginya, setelah negara-negara Arab dikabarkan mendepak dolar dan menggantinya dengan kumpulan mata uang dan emas untuk membayar transaksi minyaknya.
Harga emas di New York Mercantile Exchange melesat hingga US$ 1.045 per ounce pada perdagangan Selasa (6/10/2009).
Beberapa jam sebelumnya, harga emas di London Bullion Market, harga emas juga menembus US$ 1.043,78 per ounce, melebihi level tertinggi yang pernah dicapai pada Maret 2008 di harga US$ 1,032,70 per ounce.
Selain oleh kabar dari negara-negara Arab, harga emas juga melonjak oleh terus merosotnya dolar AS. Analis dari Barclays Capital, Suki Cooper mengatakan, pelemahan dolar sepertinya terhubung dengan laporan the Independent soal adanya pertemuan rahasia negara-negara Arab untuk mengalihkan penggunaan dolar.
Dalam pertemuannya tersebut, negara-negara Arab dikabarkan akan menggunakan 'basket of currencies' yang berisikan yen, euro, dolar AS, emas dan mata uang lainnya untuk bertransaksi minyak.
"Ini telah menambah kekhawatiran tentang peranan dolar AS di masa depan di pasar finansial internasional," ujar Cooper seperti dikutip dari AFP.
Harga emas juga mendapatkan dukungan dari kecenderungan peningkatan inflasi. Emas dinilai investor sebagai tempat investasi yang paling aman untuk menghadang inflasi.
"Dalam lingkungan dimana suku bunga secara nyata adalah nol, maka biaya untuk berpindah ke emas adalah nihil. Ini menjadi alasan bagi investor bahwa emas lebih diinginkan," ujar Jack Ablin, analis dari Harris Private Bank seperti dikutip dari Reuters.
Harga Minyak Melonjak
Selain harga emas, harga minyak mentah dunia juga menikmati kenaikannya seiring terus melemahnya dolar AS.
Pada perdagangan kemarin, kontrak utama minyak light sweet pengiriman November naik 47 sen menjadi US$ 70,88 per barel. Sementara minyak Brent pengiriman November naik 52 sen menjadi US$ 69,56 per barel.
Negara Teluk Siap Mendepak, Dolar AS Merosot
Hong Kong - Dolar AS kembali merosot atas mata uang utama dunia. Salah satu penyebabnya adalah kabar yang menyebutkan negara-negara Teluk sedang dalam pembicaraan untuk mengakhiri penggunaan dolar dalam transaksi minyak.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/10/2009), dolar AS merosot hingga 1,4709 atas euro, dibandingkan sebelumnya di level 1,4664. Dolar AS juga merosot atas yen ke posisi 88,97 yen, dibandingkan sebelumnya di level 89,40 yen.
Harian Inggris 'The Independent ' yang mengutip sebuah sumber menyatakan, negara-negara Arab kini sedang melakukan pembicaraan serius dengan Rusia, China, Jepang dan Prancis untuk mengantikan dolar AS dengan kumpulan mata uang dan emas untuk perdagangan minyak dalam 9 tahun ke depan.
The Independent dalam headline -nya menuliskan sebuah laporan khusus dengan judul "Matinya dolar". Dalam laporan tersebut dituliskan, negara-negara Arab akan menggunakan 'basket of currencies ' yang berisi kombinasi mata uang yuan, euro, emas dan beberapa mata uang lain untuk melakukan transaksi minyak.
Pembicaraan rahasia negara-negara Teluk dengan China, Rusia, Jepang dan Prancis itu dilakukan atas prakarsa Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral keempat negara tersebut.
"Ini adalah kabar negatif dolar AS yang menggerakkan pasar dan menunjukkan bahwa bukan hanya Bank Sentral Asia yang sedang mencari jalan untuk melakukan diversifikasi untuk beralih dari dolar AS," ujar Jonathan Cavenagh, analis dari Westpack.
Harga emas tercatat masih melonjak menembus US$ 1.018,85 per ounce. Sementara mata uang Asia lainnya cukup stabil atas dolar AS, namun pasar saham Asia menguat tajam. Sedangkan nilai tukar rupiah terus menguat juga ke level 9.488 per dolar AS.
Selasa, 29 September 2009
BI Disinyalir Ubah PBI Demi Selamatkan Bank Century
Jakarta - Bank Indonesia (BI) dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) disinyalir telah melakukan penyalahgunaan wewenang dan kesalahan penilaian dalam penyelamatan PT Bank Century (Century) yang menghabiskan dana hingga Rp 6,7 triliun.
Hal tersebut tertuang dalam evaluasi hasil laporan audit interim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) oleh Komisi XI DPR-RI di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (30/9/2009) malam.
Dalam paparan Komisi XI dijelaskan, BI memberikan fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) sebesar Rp 632 miliar kepada Bank Century namun dilakukan disaat Bank Century memiliki Rasio Kecukupan Modal (CAR) yang rendah.
"Hal ini dilakukan BI dengan sebelumnya mengubah Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang CAR dimana ada perubahan syarat kepada yang mendapatkan FPJP. Sebelum dikeluarkannya PBI ini, FPJP diberikan kepada Bank yang memiliki CAR 8 persen namun diganti melalui PBI ini, yang mendapat FPJP yakni bank dengan CAR positif saja," papar Anggota Komisi XI, Drajad Wibowo di Gedung DPR-RI, Jakarta, Selasa (29/09/2009) malam.
Drajad melanjutkan, hal ini menunjukan ada indikasi perubahan PBI ini semata hanya untuk 'menggolkan' pengucuran FPJP kepada Bank Century sehingga BI merubah ketentuan permodalan.
Selain itu, kesalahan penilaian terjadi pada saat dilakukan bailout yang memakan dana hingga Rp 6,7 triliun dari perkiraan awal yang hanya senilai Rp 632 miliar.
"KSSK telah menyetujui begitu saja penyertaan modal sementara (PMS) oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga mencapai Rp 6,7 triliun. Padahal sebelumnya diperkirakan hanya Rp 632 miliar. Hal ini indikasinya kepada kesalahan penilaian," papar Drajad.
Ditempat yang sama Ketua Komisi XI, Ahmada Hafiz Zawawi juga perubahan peraturan PBI yang mengubah ketentuan CAR seharusnya ada konsultasi dengan DPR.
"Kita tidak pernah ada rapat dengan BI, kalau ada perubahan tentang PBI yang bersifat stategis dan berdampak luas seharusnya ada konsultasi dengan DPR. Ini sepertinya ada hal yang mengindikasikan perubahan PBI no 10 tersebut tentang CAR, dilakukan khusus hanya agar Century bisa mendapatkan fasilitas FPJP," tandasnya.
Ia juga menegaskan kesalahan penilaian tersebut menyebabkan kerusakan Bank Century selanjutnya dianggal sistemik.
"Kalau tadi tidak terdapat kesalahan penilaian maka tidak akan terjadi pengeluaran sebanyak ini, yang dilakukan oleh LPS melalui pemberian modal sementara," jelasnya.
Drop in consumer confidence weighs on stocks
NEW YORK (AP) -- A surprise drop in consumer confidence tripped up investors Tuesday, a day after a round of corporate takeovers set off a steep market rally.
Stocks slid after the Conference Board said its consumer confidence index fell in September. Economists had been expecting a reading of 57; instead it came in at 53.1.
The private research group said consumers are still worried about losing their jobs. Many analysts warn a turnaround in the economy won't hold if consumers don't start picking up spending and employers add jobs.
The report offset early enthusiasm over an increase in home prices.
Stocks broke a three-day losing streak Monday after news of several big acquisitions signaled to investors that corporate America is feeling more confident about the economy and willing to take on more risk through mergers and acquisitions.
"You had these M&A deals make people feel better about growth prospects and valuations," said Nick Kalivas, vice president of financial research and senior equity index analyst at MF Global. "We don't have any followthrough M&A today and the market really lacks a forward catalyst."
With economic reports still mixed, some investors are hesitant to keep buying and extend the market's nearly seven-month advance, or at least keep it going at the same fervid pace. The benchmark Standard & Poor's 500 index has gained 56.8 percent since hitting a 12-year low in March.
"Stock have been moving aggressively up," said Lawrence Creatura, portfolio manager at Federated Clover Investment Advisors. "It's natural for investors to want to lock in some of those gains as we end the quarter."
The Dow Jones industrials fell 47.16, or 0.5 percent, to 9,742.20, chipping away part of Monday's 124-point gain. The S&P 500 index slipped 2.38, or 0.2 percent, to 1,060.60, and the Nasdaq composite index fell 6.70, or 0.3 percent, to 2,124.04.
The Russell 2000 index of smaller companies fell 2.77, or 0.5 percent, to 610.45.
Falling stocks narrowly outpaced those that rose on the New York Stock Exchange, where consolidated volume came to 5 billion shares, compared with 3.8 billion Monday when trading was light because of the Jewish holiday Yom Kippur.
Stocks jumped Monday as news of large takeovers by Xerox Corp. and Abbott Laboratories brought hope that corporate dealmaking could be making a comeback. That would be a sign that borrowing is getting easier and that companies expect the economy to improve.
Analysts have been saying that some retreat in stocks will help the market avoid getting overheated. But so far, breaks in the advance have been mild and brief, as investors look for opportunities to buy into the market.
"There hasn't been any followthrough on those down days," said Howard Ward, portfolio manager at GAMCO Growth Fund, whose portfolio is concentrated in areas most sensitive to the economy, including technology, energy and financial stocks.
The market could have trouble resuming its advance if economic reports don't boost optimism. Despite better signs on manufacturing and home sales, unemployment stands at a 26-year high of 9.7 percent. Investors will get the latest news on employment Friday when the Labor Department releases its monthly jobs report, one of the most closely watched economic reports.
The Standard & Poor's/Case-Shiller home price index of 20 major cities provided the latest encouraging sign for the housing market. The index rose 1.2 percent in July from June. Home prices are still 13.3 percent below July a year ago, but the annual drops have slowed in all 20 cities for the past six months.
Energy stocks slid as oil lost ground amid worries that the economy won't be strong enough to lift demand as much as expected. Oil had been steadily rising in recent months on expectations that the economy was going to be stronger, therefore pushing demand higher.
Crude fell 13 cents to settle at $66.71 on the New York Mercantile Exchange.
In other trading, bond prices mostly fell after five days of gains. The yield on the benchmark 10-year Treasury note, which moves opposite its price, rose to 3.29 percent from 3.28 percent late Monday.
The dollar was mixed against other major currencies, while gold edged higher.
Overseas, Britain's FTSE 100 fell 0.1 percent, Germany's DAX index lost 0.4 percent, and France's CAC-40 slipped 0.3 percent. Japan's Nikkei stock average rose 0.9 percent.
Selasa, 15 September 2009
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Sejalan dengan berlalunya Ramadhan tahun ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
Kami Salmadinar menghaturkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin
Kamis, 03 September 2009
China pushes silver and gold investment to the masses
A report suggests that the Chinese government is pushing the general public into buying gold and silver bullion, which could have a dramatic effect on the markets.
- LONDON -
We are indebted again to Paul Mylchreest's Thunder Road Report for news that will bring big smiles to gold and silver investors everywhere. Apparently China is pushing the idea of buying gold and silver for investment purposes to the general population in the way that Western television sells soap powder. If 1.3 billion Chinese citizens start buying gold and silver, even in tiny quantities, imagine what that will do to the market!
The report notes that China's Central Television, the main state-owned television company, has run a news programme letting the public know how easy it is to buy precious metals as an investment. On silver investment the announcer is quoted as saying " China has introduced its first ever investment opportunity for silver bullion. The bars are available in 500g, 1kg, 2kg and 5kg with a purity of 99.9%. Figures show that gold was fifty times more expensive than silver in 2007, but now that figure has reached over seventy times. Analysts say that silver has been undervalued in recent years. They add that the metal is the right investment for individual investors and could be a good way to cash in."
What appears to have happened in China is a total relaxation of strictures on holding precious metals by the individual with the government pushing gold and silver as an investment option, seemingly at every opportunity. This is a far cry from the situation only a few years ago where the distribution of gold and silver was strictly controlled. Now, the Thunder Road Report notes that every bank will sell gold and silver bullion bars in four different sizes to individuals and gold related investments are said to be soaring in popularity.
Around a year ago, Leyshon Resources managing director, Paul Atherley, in an investor presentation in London - and no doubt delivered elsewhere in the world too - commented that some employees at the company's gold mining project in northern China would, on pay day, go to the local bank and buy a small gold bar as an investment and wealth protector. To an extent we put this down at the time to mining company hype - but this seems to be exactly the same phenomenon noted by Thunder Road. The Chinese are being converted from being the lowest per capita gold consumers in the world to a nation of small precious metals investors. Now, by next year, Chinese consumption of gold is likely to exceed that of India, which has been for years the world's biggest gold market. And one suspects that the potential for gold purchasing by individuals is only in its earliest stages. As more and more Chinese move into the cities and individual wealth grows, this trend is only likely to accelerate.
Paul ends the piece on Chinese gold and silver potential with the following comment: "Simply put, the Chinese government is trying to trigger a national gold craze...and it's working. The Chinese public now has gold trading platforms on steroids.... ...Also, for the first time in history, Chinese investors can even trade gold abroad (in London) with the swipe of a ‘Lucky Gold' card. I can't even get Bank of America to open a foreign currency account."
This may be an overstatement of the case from a precious metals bull - or it may not! Certainly if China is indeed pushing the public to buy gold then there may well be a hidden agenda here. It's unlikely they are doing it and will suddenly pull the rug out from under millions of investors. A cynic (or a raging gold bull) would suggest that this will precede a move to switch a good proportion of the country's reserves into gold which would have a huge effect on the global gold price and could prove disastrous for the dollar. Maybe it's not in China's interests to drive the dollar down too much until it has managed to divest itself of the huge dollar overhang (see the article on Chinese Sovereign Wealth Funds we published yesterday - Chinese sovereign wealth fund dumping dollars for strategic investments like gold ). The country may well already be, of course, surreptitiously building its gold reserves without reporting the build-up.
If the Chinese are indeed beginning to buy gold and silver as the quoted report suggests then this has to be a strong signal that prices are going to rise, and perhaps rise dramatically, in the relatively near future. We await comment from other China watchers for confirmation of the gold and silver buying spree, but with global gold production at best flat and probably in decline, even a small increase in Chinese buying could have a substantial impact on gold and silver prices.
Senin, 31 Agustus 2009
305 Bank di AS Bangkrut
NEW YORK, Kamis - Dampak krisis ekonomi masih memperlihatkan sejumlah kerusakan di sistem keuangan AS. Salah satu contoh terbaru adalah lembaga penjamin simpanan nasabah bank, Federal Deposit Insurance Corp, kekurangan dana. Bantuan pemerintah dibutuhkan segera.
Keuangan FDIC terkuras sehubungan dengan bertumbangannya sejumlah bank di AS. Para analis memperingatkan bahwa keuangan FDIC akan berubah ”merah” pada akhir tahun 2009.
Krisis ekonomi di AS dipicu kehancuran di sektor perumahan, yang memacetkan kredit perbankan. Hal ini mengganggu kelancaran peredaran uang, yang berujung pada kebangkrutan sejumlah bank.
Di AS, jumlah simpanan nasabah yang dijamin maksimal sampai 250.000 dollar AS atau setara Rp 2,5 miliar. FDIC menjamin simpanan itu dibayar. Ironisnya, kebangkrutan sektor keuangan di AS tidak saja menimpa lembaga keuangan besar, tetapi juga bank-bank ukuran skala menengah dan kecil.
FDIC pernah mengalami kebangkrutan serupa pada awal dekade 1990-an karena masalah yang kemudian dijuluki sebagai ”kisruh simpanan dan pinjaman” (savings and loan crisis). Ini adalah akibat terjadinya penipuan massal di sistem perbankan AS.
Saat itu FDIC dipaksa meminjam 15 miliar dollar AS dari Departemen Keuangan AS, walau kemudian pinjaman itu bisa dikembalikan beserta bunga pinjaman.
Hari Kamis (27/8) waktu Washington, atau Jumat dini hari WIB, FDIC membeberkan dana tersisa di kas. Juga dibeberkan jumlah bank bermasalah berdasarkan informasi terbaru. Dipastikan jumlah bank bermasalah akan lebih banyak dari 305 bank, sebagaimana tercatat pada kuartal pertama 2009. Akhir tahun 2008 ada 252 bank bermasalah, tertinggi sejak tahun 1994.
Ketua FDIC Sheila Bair juga akan mendiskusikan rencana lembaga itu untuk meningkatkan pendanaan. FDIC punya dua cara untuk meningkatkan pendanaan, antara lain dengan mengenakan pungutan lebih tinggi pada bank yang menjaminkan simpanan nasabahnya ke FDIC. Cara kedua adalah meminjam uang lagi ke Depkeu AS.
Apa pun pilihan yang diambil FDIC, nasabah pemilik dana hingga 250.000 dollar AS akan dijamin penuh. FDIC didukung penuh oleh pemerintah.
Bermain dengan risiko
Sepanjang tahun 2009 sudah ada sekitar 81 bank di AS yang bangkrut, bukan lagi sekadar bermasalah. Sepanjang tahun 2008 hanya ada 25 bank bangkrut dan pada 2007 ada tiga bank bangkrut. Ratusan bank diperkirakan akan bangkrut lagi pada tahun-tahun mendatang karena pemulihan sektor perumahan membutuhkan waktu bertahun-tahun.
FDIC dengan demikian masih terus menghadapi tekanan. ”Saya kira masyarakat sudah memperkirakan bahwa FDIC akan menghadapi masalah keuangan,” kata Gerard Cassidy, analis perbankan dari RBC Capital Markets, New York.
Dia memperkirakan sekitar 1.000 bank di AS akan tutup dalam tiga tahun mendatang. Artinya, satu dari delapan bank yang kini ada di AS akan tutup.
Pekan lalu Guaranty Bank di Texas bangkrut dan merupakan kebangkrutan terbesar kedua pada tahun 2009. Bank ini diperkirakan akan membebani FDIC sebesar 3 miliar dollar AS. Pada Maret 2009 saja, FDIC sudah harus mengucurkan dana 9 miliar dollar AS untuk membayari dana nasabah.
FDIC diperkirakan membutuhkan 70 miliar dollar AS dana untuk menutupi kebangkrutan bank pada tahun 2013. Ini juga tergolong sebuah rekor baru. Saat krisis simpanan dan pinjaman mengalami puncaknya pada tahun 1992, FDIC hanya kehilangan dana 178 juta dollar AS.
Sejumlah pengkritik mengatakan, otoritas keuangan AS terlalu lama membiarkan bank-bank bangkrut melanjutkan usahanya. Hal ini menyebabkan akumulasi kebangkrutan terus terjadi. Contoh terbaru soal itu adalah Corus Bankshares, Chicago, yang tidak ditindak tegas walau sudah lama bangkrut.
Jumat, 28 Agustus 2009
Jangan Tinggalkan Makan Sahur
Sahur..sahur...sahur... sayup terdengar seruan dari pengeras suara di masjid membangunkan kita dari kelelapan tidur agar bersegera untuk makan sahur, untuk persiapan menjalani shaum esok harinya. Namun kadang kita malas bangkit dari kenyenyakan tidur karena kita larut dalam kekeliruan bahwa merasa tidak pentingnya makan sahur itu dan ketidak tahuan atas makna makan sahur.
Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam shaum, menambah semangat untuk menambah shaum karena merasa ringan orang yang shaum. Makan sahur sangatlah dianjurkan Rasulullah SAW yang bersabda: “Barangsiapa yang mau bershaum hendaklah sahur dengan sesuatu" HR Ahmad 3/367] dan menyampaikan barakahnya makan sahur tersebut: “Makan sahurlah kalian karena dalam sahur ada barakah" [HR Bukhari 4/120, Muslim 1095]. Bahkan beliau juga mengingatkan untuk tidak meninggalkan makan sahur walaupun hanya dengan seteguk air karena Allah dan Malaikat-Nya memberi sahalawat kepada orang-orang yang sahur [HR Ahmad 3/12].
Oleh sebab itu seorang muslim hendaknya tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini dari Rabb Yang Maha Pengasih. Dan sahurnya seorang muslim yang paling afdhal adalah korma. "Artinya : Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah korma" [HR Abu Daud 2/303, Ibnu Hibban 223, Baihaqi 4/237]. Rasulullah SAW juga menamakannya dengan makan pagi yang diberkahi sebagaimana sabda beliau: “Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur" [HR Ahmad 4/126 dan Abu Daud 2/303, Nasa'i 4/145]
Bangunlah untuk makan sahur dan disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit ra melakukan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi SAW bangkit untuk shalat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat di Kitabullah. Demikian Anas ra meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ra : "Kami makan sahur bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau shalat" Aku tanyakan (kata Anas), "Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?" Zaid menjawab, "kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur'an"[HR Bukhari 4/118, Muslim 1097]
Memang sebahagian besar ulama sebagaimana juga Al-Hafidz Ibnu Hajar menyatakan bahwa sahur itu sunnah, tetapi perintah Rasulullah yang dinyatakan beliau dalam hadist-hadist diatas sangatlah menekankan anjurannya untuk bersahur, baik dari sisi perintah dan keutamaan sahur itu bagi shaumnya seorang muslim, dari sisi larangan meninggalkan sahur maupun dari sisi hikmah tingginya nilai sahur sebagai pembeda antara shaum kita dengan shaumnya Ahlul Kitab [Hadits Riwayat Muslim 1096]
Akankah kita tinggalkan keberkahan dan ketinggian nilai hikmah makan sahur, hanya untuk sekedar kelelapan tidur atau hanya untuk melayani keengganan kita untuk makan atau ?
Wallahu’alam
Kamis, 20 Agustus 2009
Khutbah Rasulullah SAW Menjelang Ramadhan
Sesudah menerima perintah ibadah shaum Ramadhan, Rasulullah saw berkhutbah di akhir bulan sya’ban kepada para sahabat-sahabatnya.
Rasulullah saw bersabda, “Wahai manusia kalian akan dinaungi oleh bulan yang agung dan diberkahi. Bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah jadikan shaum di siang harinya sebagai kewajiban dan qiyamu lail (ibadah sholat malam) pada malam harinya sebagai sunnah.
Barangsiapa yang mendekatkan dirinya dengan ibadah sunnah dalam bulan itu, maka ia seperti mengerjakan ibadah fardhu dibulan lainnya, dan barangsiapa yang mengerjakan ibadah fardhu pada bulan itu, maka ia seperti mengerjakan 70 ibadah fardhu pada bulan lainnya.
Bulan itu adalah bulan penuh kesabaran, dan balasan sabar adalah surga. Bulan penuh dengan tolong menolong. Bulan ditambahkannya rezeki orang mukmin. Barangsiapa memberi makan kepada orang yang bershaum, maka pemberian tersebut merupakan ampunan atas segala dosanya dan pembebasan dirinya dari api neraka, dan dia akan mendapat pahala seperti orang yang bershaum, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang diberinya makan itu.
Para sahabat Nabi bertanya, “Ya Rasulullah, masalahnya tidak setiap kami bisa memberi makan kepada orang yang bershaum.” Rasulullah menjawab, “Allah akan memberi pahala ini bagi orang yang memberi makan meski hanya beberapa butir kurma, air putih atau seduan susu.”
Ramadhan adalah bulan yang permulaannya terdapat rahmat, pertengahannya terdapat maghfirah (ampunan) dan penghujungnya terdapat pembebasan dari api neraka.
Barangsiapa memberikan keringanan kepada budaknya pada bulan tersebut, maka Allah akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka.
Perbanyaklah empat hal dalam bulan tersebut: dua hal yang dengannya engkau ridha terhadap Rabb mu, dan dua hal yang sangat engkau butuhkan dari Rabb mu. Dua hal yang dengannya engkau ridha terhadap Rabb mu adalah bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (memurnikan aqidah) dan memohon ampunan-Nya. Dua hal yang sangat engkau butuhkan adalah engkau memohon surga kepada Allah dan memohon dilindungi-Nya dari neraka.
Barangsiapa memberikan minuman kepada orang yang bershaum, maka Allah akan memberinya minuman dari telagaku kelak di padang mahsyar, yang siapa meminumnya tidak akan kehausan sehingga ia masuk ke surga
(HR Bukhari, hadits ini berasal dari Salman Al Farisy ra)
Wallahu’alam
Selasa, 18 Agustus 2009
Marhaban Yaa Ramadhan
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu shaum sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa [QS. 2:183]
Ramadhan telah menjelang. Bulan yang juga disebut dengan "shahrul Qur'an", bulan diturunkannya al-Qur'an yang merupakan lentera hidayah ketuhanan yang sangat dibutuhkan umat manusia dalam menjalani hidup ini. Melalui shaum Ramadhan, Allah SWT menguji hamba-Nya untuk mengendalikan nafsu dan perutnya, serta memberikan kesempatan kepada kalbu untuk menembus wahana kesucian dan kejernihan rabbani. Shaum Ramadhan merupakan pokok pembinaan iman Islami, untuk menyempurnakan amal ibadah, untuk mendapatkan ampunan dan keridlaan dari Allah Yang Maha Agung.
Allah SWT mengistimewakan bulan Ramadhan di atas bulan-bulan lainnya dengan menurunkan Al-Qur'an di dalamnya. Bahkan dalam riwayat-riwayat mashur juga dikatakan bahwa kitab-kitab suci yang diturunkan kepada nabi-nabi terdahulu juga diturunkan pada bulan Ramadhan. Kitab nabi Ibrahim (suhuf) diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, kitab Zabur diturunkan kepada nabi Dawud pada malam kedua belas bulan Ramadhan, kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa pada malam keenam bulan Ramadhan dan kitab Injil kepada nabi Isa diturunkan pada malam ketiga belas bulan Ramadhan. Kitab-kitab tersebut merupakan petunjuk bagi umat manusia ke jalan yang benar dan penyelamat dari jalan yang sesat. Maka bulan Ramadhan dalam sejarahnya merupakan bulan dimulainya gerakan membasmi kemusyrikan di muka bumi, menghancurkan kekufuran, menepis kedengkian, melawan kebatilan dan kemungkaran, hawa nafsu serta kesombongan.
Ramadhan pada masa ini merupakan media utama pembinaan iman seorang mukmin, melalui ibadah shaum yang mempunyai dimensi pelatihan fisik (jasadiyah) dan metafisik (ruhiyah) yang diharapkan akan mengantarkannya menjadi seorang muslim yang sempurna. Shaum Ramadhan juga merupakan pengendalian diri dari hegemoni nafsu syahwat dan pemisahan diri dari kebiasaan buruk dan maksiat, sehingga memudahkan bagi seorang hamba untuk menerima pancaran cahaya ilahiyah.
Marilah kita bersiap-siap memasuki bulan Ramadhan ini dengan kesiapan diri yang prima, dengan perasaan yang tulus ikhlas untuk menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan. Marilah kita mantapkan hati dan jiwa kita dalam memperoleh kemuliaan shaum Ramadhan, sehingga mengantarkan kita pada satu format kehidupan yang lebih baik. Bulan Ramadhan kita jadikan momentum pembersihan diri dari dosa dan angkara murka dan penyadaran hati nurani kemanusiaan kita. Shaum jangan hanya kita laksanakan dengan menahan diri untuk tidak makan dan minum, namun yang paling substansial adalah menjadikannya upaya pengekangan diri dari segala bentuk hawa nafsu yang merugikan manusia dan kemanusiaan itu sendiri.
Shaum Ramadhan dan serangkaian ibadah lain yang menyertainya selama sebulan penuh, merupakan pusat pelatihan / pesantren iman bagi seorang Muslim. Bulan Ramadhan adalah bulan untuk mendidik, melatih, menggembleng kepribadian seorang muslim untuk menjadi lebih baik dan pada gilirannya untuk menjadi seorang muslim yang sejati. Rasulullah bersabda: 'Rugilah seorang hamba yang menemukan bulan Ramadhan dan ia tidak mendapatkan ampunan-Nya".
Marhaban Yaa Ramadhan ....
Selasa, 04 Agustus 2009
"Allaahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya'ban, wa baalighnaa Ramadhan"
Hari demi hari kita lalui. Pekan demi pekan kita lewati. Bulan demi bulan pun berganti. Tidak terasa tidak sampai tiga pekan lagi kita akan berjumpa dengan tamu istimewa. Kita akan kedatangan bulan yang mulia.
Kita mungkin merasa biasa-biasa saja saat berada di bulan Rajab dan sya'ban. Kita mungkin merasa sama saja ketika Ramadhan kian dekat. Dan, inilah yang membedakan generasi kita hari ini dengan generasi pertama umat Islam. Sebagaimana bedanya kita dengan mereka saat berada di hari Jum'at. Sebagaimana bedanya kita dengan mereka di waktu sepertiga malam terakhir.
Dari hadits yang sampai kepada kita, kita bisa mendapatkan kesimpulan bagaimana bedanya persiapan kita dan persiapan mereka. Rasulullah mengajarkan kepada sahabatnya -juga seluruh umatnya- sebuah doa tatkala memasuki bulan Rajab:
"Allaahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya'ban, wa baarik lanaa fii Ramadhaan"
"Ya Allah berkahilan kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta berkahilah kami di bulan Ramadhan." (HR. Ahmad).
Doa tersebut menggambarkan betapa Rasulullah dan para shahabatnya telah mempersiapkan diri menyongsong bulan Ramadhan itu dua bulan sebelumnya. Seperti saat-saat sekarang ini, Ramadhan telah melekat di hati, dinanti, dirindui, dan jiwa raga dipersiapkan menghadapinya; sebaik-baiknya.
Karenanya kita kemudian mendapatkan jejak sejarah para sahabat Nabi yang selalu merindukan Ramadhan, berharap semua bulan adalah Ramadhan. Diantara mereka ada yang berdoa selama enam bulan sejak kepergian Ramadhan agar ibadahnya selama Ramadhan diterima Allah SWT. Lalu lima bulan berikutnya berdoa supaya dipertemukan dengan Ramadhan yang akan datang. Kita pun mendapatkan bukti dari mereka melalui sejarah yang kita baca, ternyata mereka memiliki tradisi 'me-ramadhan-kan semua bulan'.
Imam Al-Baihaqi meriwayatkan hadits yang senada dengan redaksi yang agak berbeda. Bahwa Rasulullah SAW mengajarkan doa ketika berada di bulan Rajab :
"Allaahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya'ban, wa baalighnaa Ramadhaan"
"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan" (HR. Al-Baihaqi).
Mungkin hadits kedua ini lebih familiar bagi kita. Tetapi pada dasarnya kita mendapatkan pelajaran yang sama; bahwa Rasulullah dan para shahabatnya telah mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan sejak dua bulan sebelumnya. Bagaimana dengan kita? Saat itu kini telah menyapa kita.
Rabu, 22 Juli 2009
Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia
ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :
Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu : "Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita". Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!
Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.
Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.
Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?" Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.
Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah. Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.
Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.
Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus", kata Nabi SAW, "Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.
Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.
Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya. Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng ”hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.
Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.
Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.
Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.
Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu’ mungkin membaca doa ‘sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia ”), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.
Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.
Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.
Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.
Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”.“Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.
Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).
Langganan:
Postingan (Atom)